Ad Code

Responsive Advertisement

SEJARAH POLRESTABES SURABAYA “HOOFDBUREAU VAN POLITIE”

Gedung yang kini ditempati oleh Polrestabes Surabaya merupakan salah satu bangunan tua peninggalan Belanda di Surabaya. Bagaimana sejarah bangunan yang ada di Jalan Sikatan tersebut hingga bisa menjadi markas besar Kepolisian Surabaya yang disusun dari berbagai sumber.

Belum ada kepastian kapan gedung ini dibangun karena tidak ditemukan tetengernya atau prasastinya. Tetapi ada yang percaya jika gedung ini dibangun pada 1828, ada juga yang menyebut gedung ini dibangun pada 1850.

Gedung ini awalnya adalah bangunan komplek militer Belanda. Barak militer ini dihuni oleh serdadu Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL) atau tentara kerajaan Hindia Belanda. Masyarakat menyebut bangunan tersebut saat itu dengan sebutan Tangsi Djotangan (Djotangan-Militaire Kazerne).

Nama Tangsi Djotangan kemudian berubah menjadi Hoofdbureau van Politie te Soerabaia atau Biro Besar Polisi di Surabaya saat dijadikan markas polisi Belanda pada 1928.

Warga Surabaya saat itu yang kurang bisa melafalkan kata Hoofdbureau simpel saja menyebut bangunan itu dengan nama Hobiro. Saat Jepang memasuki Surabaya, bangunan itu tetap menjadi markas polisi hanya saja berganti nama menjadi Soerabaja Shi Tokubetsu Keisatsu Tai (Pasukan Polisi Istimewa Kota Surabaya).

Setelah Indonesia merdeka, berdirilah Polwiltabes Surabaya yang membawahi jajaran polisi pada tingkat karesidenan. Saat masih bernama Polwiltabes Surabaya, wilayah hukumnya meliputi Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.

Pada 2010, Polwiltabes Surabaya diganti nama menjadi Polrestabes Surabaya. Tidak hanya berganti nama, wilayah hukumnya pun juga menyusut. Gresik dan Sidoarjo tidak bernaung lagi di bawah Polrestabes Surabaya. Polrestabes Surabaya hanya membawahi wilayah hukum di sejumlah kawasan di Surabaya, berbagi dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.



from Satreskrim Polrestabes Surabaya http://ift.tt/2iagYwX
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu